lets share what Ur own, and I give U everything U never think

Wednesday, January 18, 2012

Model Pembelajaran Bahasa Inggris

Model-Model Pembelajaran Bahasa Inggris berikut ini, dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, dengan catatan bahwa penerapan model tersebut sebaiknya dikondisikan dengan keadaan peserta didik  dan lingkungan sekolah ;


I. Grammar Translation Method

Pada metode Grammar (the Grammar Method) siswa mempelajari kaidah-kaidah gramatika bersama-sama dengan daftar atau kelompok-kelompok kosakata. Kata-kata tersebut kemudian dijadikan frase atau kalimat berdasarkan kaidah yang telah dipelajari. Pada metode ini penguasaan kaidah-kaidah lebih diutamakan daripada penerapannya. Ketrampilan lisan, seperti pelafalan, tidak dilakukan. Metode ini mudah penerapannya karena guru tidak harus fasih berbicara bahasa yang harus dipelajari, sedangkan evaluasi dan pengawasannya juga tidak sulit.
 Metode Translation (the Translation Method) berisi kegiatan-kegiatan penerjemahan teks yang dilakukan dari hal mudah ke hal yang sulit. Pertama dari bahasa sasaran ke bahasa ibu dan sebaliknya. Penerjemahan teks dilakukan dengan cara penerjemahan kata per kata maupun gagasan per gagasan termasuk ungkapan-ungkapan idiomatic.
Perpaduan dua metode tersebut di atas melahirkan metode Grammar-Translation (the Grammar Translation Method / GTM) yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1.      Pengajaran dimulai dengan pemberian kaidah-kaidah gramatika dan mengacu pada kerangka gramatika formal.
2.      Kosakata yang diajarkan bergantung pada teks yang dipilih sehingga tidak ada kesinambungan antara kelompok atau daftar kosakata yang satu dengan yang lainnya.
3.      Penghafalan dan penerjemahan merupakan ciri kegiatan yang menonjol, yaitu menghafal dan menerjemahkan kosakata dan kaidah gramatika.
4.      Pelafalan tidak diajarkan atau sangat dibatasi hanya pada beberapa aspek saja.
5.      Lebih menekankan pada ketrampilan membaca dan menulis daripada menyimak dan berbicara.
Dari uraian di atas, GTM dapat didefinisikan sebagai metode pengajaran bahasa melalui analisis kaidah-kaidah bahasa secara rinci dan diikuti dengan penerapan pengetahuan tentang kaidah-kaidah tersebut untuk tujuan penerjemahan kalimat-klimat dan teks-teks, baik dari bahasa sasaran ke bahasa ibu atau sebaliknya.

Ciri-ciri GTM:
a.       menekankan ketepatan; siswa diharapkan dapat mencapai standar yang tinggi dalam penerjamahan.
b.      meruntutkan butir atau kaidah-kaidah gramatika bahasa sasaran dengan ketat dalam silabus.
c.       menggunakan bahasa ibu pelajar sebagai medium instruksi

Teknik-teknik dalam Grammar Translation Method:
1.   Translation of a literary passage                         6. Fill-in-the-blanks
2.   Reading comprehension questions                      7. Memorization
3.   Antonyms/Synonyms                                         8. Use words in sentences
4.   Cognates                                                           9. Composition
5.   Deductive application of rule

 II. Direct Method (DM)

Pengajaran langsung merupakan revisi dari Grammar Translation Method karena metode ini dianggap tidak dapat membuat siswa dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing yang sedang dipelajari. Dalam proses pembelajaran, penerjemahan dilarang digunakan.
Proses pembelajaran dengan DM, guru menyuruh siswa untuk membaca nyaring. Kemudian, guru memberi pertanyaan dalam bahasa yang sedang dipelajari. Selama proses pembelajaran berlangsung, realia seperti peta atau benda yang sesungguhnya bisa dipergunakan. Guru bisa menggambar atau mendemonstrasikan.

Teknik-teknik dalam Direct Method:
1.      Reading aloud  
2.      Question and answer exercise
3.      Getting students to self-correct
4.      Conversation practice
5.      Fill-in-the-blanks
6.      Dictation
7.      Map drawing
8.      Paragraph writing

 III. The Audio-Lingual Method

    Istilah audio-lingualisme pertama-tama dikemukakan oleh Prof. Nelson Brooks pada tahun 1964.
    Metode ini menyatakan diri sebagai metode yang paling efektif dan efisien dalam pembelajaran
    bahasa asing dan mengklaim sebagai metode yang telah mengubah pengajaran bahasa dari hanya
    sebuah kiat ke sebuah ilmu. Audio-Lingual Method (ALM) merupakan hasil kombinasi pandangan
   dan prinsip-prinsip Linguistik Struktural, Analisis Kontrastif, pendekatan Aural-Oral, dan psikologi
    Behavioristik.


    Dasar pemikiran ALM mengenai bahasa, pengajaran, dan pembelajaran bahasa adalah sebagai
    berikut:
1.      Bahasa adalah lisan, bukan tulisan
2.      Bahasa adalah seperangkat kebiasaan
3.      Ajarkan bahasa dan bukan tentang bahasa
4.      Bahasa adalah seperti yang diucapkan oleh penutur asli
5.      Bahasa satu dengan yang lainnya itu berbeda

Richards & Rodgers (1986;51 dalam Prayogo, 1998:9) menambahkan beberapa prinsip pembelajaran yang telah menjadi dasar psikologi audio-lingualisme dan penerapannya sebagai berikut:
1.   Pembelajaran bahasa asing pada dasarnya adalah suatu proses pembentukan kebiasaan yang  mekanistik
2.   Ketrampilan berbahasa dipelajari lebih efektif jika aspek-aspek yang harus dipelajari pada bahasa sasaran  disajikan dalam bentuk lisan sebelumdilihat dalam bentuk tulis.
3.   Bentuk-bentuk analogi memberikan dasar yang lebih baik bagi pembelajar bahasa daripada bentuk analisis, generalisasi, dan pembedaan-pembedaan lebih baik daripada penjelasan tentang kaidah-kaidah.
4.   Makna kata-kata yang dimiliki oleh penutur asli dapat dipelajari hanya dalam konteks bahasa dan kebudayaan dan tidak berdiri sendiri.

Richards & Rogers juga mengatakan bahwa ketrampilan bahasa diajarkan dengan urutan: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Bentuk kegiatan pengajaran dan pembelajaran ALM pada dasarnya adalah percakapan dan latihan-latihan (drills) dan latihan pola (pattern practice). Percakapan berfungsi sebagai alat untuk meletakkan struktur-struktur kunci pada konteksnya dan sekaligus memberikan ilustrasi situasi dimana struktur-struktur tersebut digunakan oleh penutur asli, jadi juga sebagai penerapan aspek kultural bahasa sasaran. Pengulangan dan penghafalan menjadi kegiatan yang dominan pada metode ini. Pola-pola gramatika tertentu pada percakapan dipilih untuk dijadikan kegiatan latihan pola. Kegiatan-kegiatan pembelajaran berdasarkan ALM adalah: repetition, inflection, relplacement, restatement, completion, transposition, expansion, contraction, transformation, integration, rejoinders, dan restoration.

More info dapat di download disini 

Atau bagi ingin lebih lengkap versi Inggrisnya, silahkan klik pada Teachers' Need pada Menu di atas

Search 2.0